Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam
melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian (expertise),
menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.
Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan
untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri profesi, yaitu adanya:
- standar unjuk kerja;
- lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab;
- organisasi profesi;
- etika dan kode etik profesi;
- sistem imbalan;
- pengakuan masyarakat.
Profesi Keguruan
Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang
sedang tumbuh. Walaupun ada yang berpendapat bahwa guru adalah
jabatan semiprofesional, namun sebenarnya lebih dari itu. Hal ini
dimungkinkan karena jabatan guru hanya dapat diperoleh pada lembaga
pendidikan yang lulusannya menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi
profesi, kode etik dan ada aturan tentang jabatan fungsional guru (SK
Menpan No. 26/1989).
Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak
perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru
harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional,
personal dan sosial.
Ciri-ciri Profesi Keguruan
Ciri-ciri jabatan guru adalah sebagai berikut.
- Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
- Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
- Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).
- Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
- Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.
- Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.
- Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
- Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Latar Belakang Profesi Keguruan
Jabatan guru dilatarbelakangi
oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan ini meningkat dengan
adanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk
menghasilkan guru yang profesional. Pada masa sekarang ini LPTK
menjadi satu-satunya lembaga yang menghasilkan guru. Walaupun jabatan
profesi guru belum dikatakan penuh, namun kondisi ini semakin membaik
dengan peningkatan penghasilan guru, pengakuan profesi guru,
organisasi profesi yang semakin baik, dan lembaga pendidikan yang
menghasilkan tenaga guru sehingga ada sertifikasi guru melalui Akta
Mengajar. Organisasi profesi berfungsi untuk menyatukan gerak langkah
anggota profesi dan untuk meningkatkan profesionalitas para
anggotanya. Setelah PGRI yang menjadi satu-satunya organisasi profesi
guru di Indonesia, kemudian berkembang pula organisasi guru sejenis
(MGMP).
Ruang Lingkup Profesi Keguruan
Ruang lingkup layanan guru dalam melaksanakan
profesinya, yaitu terdiri atas (1) layanan administrasi pendidikan;
(2) layanan instruksional; dan (3) layanan bantuan, yang ketiganya
berupaya untuk meningkatkan perkembangan siswa secara optimal.
Ruang lingkup profesi guru dapat pula dibagi ke
dalam dua gugus yaitu gugus pengetahuan dan penguasaan teknik dasar
profesional dan gugus kemampuan profesional.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi
yang berhubungan dengan kemampuan pribadi dengan segala karakteristik
yang mendukung terhadap pelaksanaan tugas guru.
Beberapa kompetensi kepribadian guru antara lain sebagai berikut.
Beberapa kompetensi kepribadian guru antara lain sebagai berikut.
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
- Percaya kepada diri sendiri.
- Tenggang rasa dan toleran.
- Bersikap terbuka dan demokratis.
- Sabar dalam menjalani profesi keguruannya.
- Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya.
- Memahami tujuan pendidikan.
- Mampu menjalin hubungan insani.
- Memahami kelebihan dan kekurangan diri.
- Kreatif dan inovatif dalam berkarya.
Kompetensi Sosial Guru
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk
menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada
waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Peran yang dibawa guru dalam
masyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh karena itu, perhatian
yang diberikan masyarakat terhadap guru pun berbeda dan ada
kekhususan terutama adanya tuntutan untuk menjadi pelopor pembangunan
di daerah tempat guru tinggal.
Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru,
antara lain berikut ini.
- Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua Peserta didik.
- Bersikap simpatik.
- Dapat bekerja sama dengan BP3.
- Pandai bergaul dengan Kawan sekerja dan Mitra Pendidikan.
- Memahami Dunia sekitarnya (Lingkungan).
Komponen-komponen Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional guru adalah sejumlah
kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai
keahlian di bidang pendidikan atau keguruan. Kompetensi profesional
merupakan kemampuan dasar guru dalam pengetahuan tentang belajar dan
tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat
tentang lingkungan PBM dan mempunyai keterampilan dalam teknik
mengajar.
Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah
berikut ini.
- Penguasaan Bahan Pelajaran Beserta konsep-konsep.
- Pengelolaan program belajar-mengajar.
- Pengelolaan kelas.
- Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar.
- Penguasaan landasan-landasan kependidikan.
- Kemampuan menilai prestasi belajar-mengajar.
- Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di sekolah.
- Menguasai metode berpikir.
- Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional.
10. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada
peserta didik.
11. Memiliki wawasan tentang penelitian
pendidikan.
12. Mampu menyelenggarakan penelitian
sederhana untuk keperluan pengajaran.
13. Mampu memahami karakteristik peserta
didik.
14. Mampu menyelenggarakan Administrasi
Sekolah.
15. Memiliki wawasan tentang inovasi
pendidikan.
16. Berani mengambil keputusan.
17. Memahami kurikulum dan perkembangannya.
18. Mampu bekerja berencana dan terprogram.
19. Mampu menggunakan waktu secara tepat.
Hubungan antara Penguasaan Materi dan
Kemampuan Mengajar
Penguasaan Materi menjadi landasan pokok seorang
guru untuk memiliki kemampuan mengajar. Penguasaan materi seorang
guru dilakukan dengan cara membaca buku-bulu pelajaran. Kemampuan
penguasaan materi mempunyai kaitan yang erat dengan kemampuan
mengajar guru, semakin dalam penguasaan seorang guru dalam
materi/bahan ajar maka dalam mengajar akan lebih berhasil jika
ditopang oleh kemampuannya dalam menggunakan metode mengajar.
Penguasaan bahan ajar dapat diawali dengan
mengetahui isi materi dan cara melakukan pendekatan terhadap materi
ajar.
Guru yang menguasai bahan ajar akan lebih yakin di
dalam mengajarkan materi, senantiasa kreatif dan inovatif dalam
metode penyampaiannya.
Keputusan Situasional dan Transaksional
Keputusan situasional menyangkut keputusan tentang
apa dan bagaimana pengajaran akan diwujudkan berdasarkan analisis
situasi (tujuan yang ingin dicapai, bahan yang akan disampaikan,
waktu serta fasilitas yang tersedia dan perilaku bawaan siswa).
Keputusan situasional diambil guru ketika menyusun
persiapan tertulis dalam bentuk satuan pelajaran (satpel).
Keputusan transaksional merupakan penyesuaian yang
dilakukan oleh guru yang berkaitan dengan pelaksanaan dari keputusan
situasional berdasarkan balikan yang diperoleh guru dari interaksinya
dengan siswa maupun dari interaksi antar siswa dalam PBM yang sedang
berlangsung.
Keputusan transaksional diambil karena adanya
perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dalam melaksanakan PBM.
Peran Guru dalam Pengembangan
Rancangan Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan proses inkuiri dan
reflektif, yang menekankan pentingnya pengalaman dan penghayatan guru
terhadap proses itu. Rancangan pembelajaran harus dikembangkan atas
dasar tujuan-tujuan instruksional yang berorientasi kepada
perkembangan siswa. Perkembangan adalah tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran baik rancangan jangka pendek maupun jangka
panjang mencakup komponen-komponen: (a) Analisis kurikulum, (b)
tujuan instruksional, (c) rencana kegiatan, (d) rencana evaluasi.
Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
dan Manajemen Kelas
- Pembelajaran yang efektif terwujud dalam perubahan perilaku peserta didik baik sebagai dampak instruksional maupun dampak pengiring. Proses pembelajaran berlangsung dalam suatu adegan yang perlu ditata dan dikelola menjadi suatu lingkungan atau kondisi belajar yang kondusif.
- Pendekatan pluralistik dalam manajemen kelas memadukan berbagai pendekatan, dan memandang manajemen kelas sebagai seperangkat kegiatan untuk mengembangkan dan memelihara lingkungan belajar yang efektif.
- Masalah pengajaran dan manajemen kelas adalah dua hal yang dapat dibedakan tetapi sulit dipisahkan. Keduanya saling terkait; manajemen kelas merupakan prasyarat bagi berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif.
- Lingkungan belajar dikembangkan dan dipelihara dengan memperhatikan faktor keragaman dan perkembangan peserta didik. Manajemen kelas dikembangkan melalui tahap-tahap: perumusan kondisi ideal, analisis kesenjangan, pemilihan strategi, dan penilaian efektivitas strategi.
- Penataan lingkungan fisik kelas merupakan unsur penting dalam manajemen kelas karena memberikan pengaruh kepada perilaku guru dan peserta didik
Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk
membentuk judgment dalam pengambilan keputusan. Informasi yang
diperlukan untuk kepentingan evaluasi dijaring dengan teknik-teknik
inkuiri, observasi, analisis, tes. Pemilihan teknik yang digunakan
didasarkan atas jenis informasi yang harus diungkap sehingga dalam
suatu evaluasi bisa digunakan berbagai teknik sekaligus. Pengolahan
hasil pengukuran atas hasil belajar dimaksudkan untuk mengevaluasi
proses dan hasil belajar
Peran Guru dalam Memahami Perkembangan Siswa
sebagai Dasar Pembelajaran
Selagi pembelajaran merupakan proses pengembangan
pribadi siswa maka perkembangan siswa harus menjadi dasar bagi
pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan siswa yang mencakup
perkembangan fisik dan motorik, kognitif, pribadi, dan sosial
mempunyai implikasi penting bagi proses pembelajaran. Implikasi itu
menyangkut pengembangan isi dan strategi pembelajaran, dan kerja sama
sekolah dengan orang tua.
Pengertian dan Tujuan Bimbingan dan
Konseling
- Bimbingan dapat diartikan sebagai “proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal”.
- Konseling diartikan sebagai “proses membantu individu (klien) secara perorangan dalam situasi hubungan tatap muka, dalam rangka mengembangkan diri atau memecahkan masalah yang dihadapinya”.
- Konseling merupakan salah satu jenis layanan bimbingan, yang dipandang inti dari keseluruhan layanan bimbingan.
- Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu atau peserta didik agar dapat mengembangkan kepribadiannya secara optimal, baik menyangkut aspek fisik, intelektual, emosional, sosial maupun moral-spiritual.
Fungsi, Asas, dan Prinsip Bimbingan
- Sebagai proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), bimbingan berfungsi sebagai upaya (a) pemahaman,(b) pencegahan, (c) pengembangan, dan (d) perbaikan.
- Bimbingan diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip (a) individu atau peserta didik sedang berada dalam proses berkembang, (b) sasaran bimbingan adalah semua peserta didik, (c) mempedulikan semua aspek perkembangan, (d) kemampuan peserta didik merupakan dasar bagi penentuan pilihan, (e) bimbingan merupakan bagian terpadu pendidikan, dan (f) bantuan yang diberikan sebagai upaya mengembangkan kemampuan peserta didik merealisasikan dirinya.
- Penyelenggaraan bimbingan yang profesional harus mempedulikan asas-asas, seperti kerahasiaan, keterbukaan, keahlian, kedinamisan, dan tut wuri handayani.
Bidang dan Jenis-jenis Layanan Bimbingan
- Penyelenggaraan bimbingan itu, meliputi bidang-bidang pribadi, sosial, akademik, dan karier.
- Jenis-jenis layanan bimbingan, meliputi orientasi, informasi, pembelajaran, bimbingan kelompok, penempatan dan penyaluran, konseling perorangan, dan konseling kelompok
Hubungan Bimbingan dengan Pendidikan
Pendidikan akan terselenggara dengan baik, apabila
ditunjang oleh komponen-komponennya yang meliputi bidang kepemimpinan
atau administrasi, pengajaran, dan layanan pribadi siswa atau
bimbingan. Melalui bimbingan, proses pendidikan dapat memfasilitasi
berkembangnya aspek-aspek atau karakteristik pribadi siswa secara
optimal.
Peran Kepembimbingan Guru dalam Pembelajaran
di Sekolah
Sesuai dengan sifat dan karakteristik perkembangan
anak sekolah, bimbingan dan konseling di sekolah lebih efektif
menjadi bagian terpadu dari tugas guru BP. Bimbingan di sekolah
dilaksanakan secara terpadu dalam proses pembelajaran, kecuali
hal-hal yang memerlukan penanganan khusus.
Dalam proses pembelajaran di sekolah guru perlu
menampilkan peran kepemimpinan dengan jalan menciptakan iklim atau
suasana pembelajaran yang bermuatan/bernuansa bimbingan. Dalam proses
pembelajaran itu guru berperan tidak hanya sebatas menyampaikan bahan
ajar, tetapi sekaligus mengembangkan perilaku-perilaku efektif baik
yang berkenaan dengan perilaku belajar, pribadi, sosial maupun karir.
Membantu Siswa Bermasalah
Masalah yang dihadapi siswa dapat dibedakan ke dalam
masalah belajar dan masalah bukan belajar. Akan tetapi biasanya
masalah tersebut bermuara menjadi kesulitan belajar. Kesulitan
belajar siswa dapat diidentifikasi dengan melakukan tes hasil
belajar, tes kemampuan dasar, pengamatan kebiasaan belajar.
Faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan belajar
bisa digolongkan ke dalam faktor eksternal dan internal. Ada beberapa
teknik membantu siswa yang kesulitan belajar, yaitu (1) pengajaran
perbaikan, (2) pengayaan, (3) peningkatan motivasi belajar, (4)
peningkatan keterampilan belajar, (5) pengembangan sikap dan
kebiasaan belajar yang efektif.
Pengembangan Program Bimbingan di Sekolah
Ada 4 komponen inti dalam program bimbingan, yaitu
(1) Layanan dasar umum, (2) Layanan responsif, (3) Layanan
perencanaan individual, dan (4) Pendukung sistem. Layanan dasar umum
adalah layanan yang diarahkan untuk membantu seluruh murid
mengembangkan perilaku-perilaku yang harus dikuasai untuk jangka
panjang. Layanan responsif adalah layanan membantu murid mengatasi
masalah atau mengembangkan perilaku yang menjadi kebutuhan pada saat
ini dan harus segera dilayani. Layanan perencanaan individual
diarahkan untuk membantu murid merencanakan pendidikan, karir dan
pengembangan pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar